Sang Pengibar Bendera Pertiwi

Asaku padamu pertiwi
Tak pernah cukup,
Kini semua menjadi disharmoni
semata uang yang bermain peran.
Itu bukan lagi mimpi.
Tapi sebuah fenomena,

Humanisme,
yang tertulis dipancasila.
Hanya tertulis atau terpajang.
Tapi tak pernah harmonis,
dalam berkebangsa.

Sebab,
itu hanya tentang,
Korelasi UANG dan KELUARGA.

Kudeta,
itulah yang terjadi sekarang.
Wahai pertiwiku.

Serebrum mereka,
semata berisi kekuasaan.
Dan.
Berangsur-angsur,
Menjadi khas di bangsa pertiwi.

Apalagi
Semua tak bisa dilawan.
Meronta apalagi beronar.
Cukuplah diam,
JIKA TAK INGIN MATI !

Menjadi pembenar,
adalah BENCANA.
Karna langkahh dan hentakannya,
menjadi perang.
Tak salah semua menjadi PENJAHAT.

Lalu siapa yang akan menjadi pembenar ?
DIA YANG TAK TAKUT MATI !
Yang menciptakan merah dari DARAHNYA.
dan menciptakan putih dari setiap kebenarannya.
Dia...
ADALAH PENGIBAR BENDERA PERTIWI INI.


Bontang, 11 April 2015
Asmariyah Athaillah


Komentar

Postingan Populer