Untuk hatimu disana.
Yang terbiasa berkelana dengan kata,
Mengalunkan setiap asa,
Bersamaku.

Mungkin hatimu lebih terkoyak,
Dibanding yang kau ujarkan disurat suara.
Mungkin deraianmu lebih deras,
Dibanding yang kau suarakan di penghubung telepon.

Aku tahu semua.
Semua yang tak mesti kau tunjukkan.
Aku pernah melintasi seluruh hatimu.
Hingga berkelana digalaksi kelamnya masa lalumu.
Dan aku bahkan senang bernaung didalam jiwamu.

Meringis aku.
Resah.
Tak dapat berbuat apa-apa.
Kini kita terbentng aksara jarak dan waktu.

Aku selalu baitkan dalam doaku.
Agar kiranya sabarmu tak habis habis,
Meski seluruh dunia tak pernah memandangmu.
Agar kiranya batinmu tak runyam runyam,
Agar tetap kau kokoh sampai nanti.

Sampai nanti kupulang.
Membawa kenangan,
Yang disampingmu kugunakan toga hitam.
Menformat seluruh resahmu.
Dan membalaskan dendammu.
Pada dunia hitam.

Katakan kelak,
Siapa yang sering membuat deraianmu ?
Siapa yang sering meremehkanmu ?
Siapa yang selalu membuat malaikatku meringis ?.
Katakan. Dan tak jadi kita balas dendam.

Pasti lupa semua yang kau rasakan saat itu.
Karena hadirku, kubuat dirimu tenang.

Samarinda. 060117.
Ibu yang sabar ya, bentar lagi aku pulang.

Komentar

Posting Komentar

Komen yah, bagaimana tulisan saya?

Postingan Populer